Jamur adalah organisme yang kerap kita temui. Bentuk jamur pun macam-macam mulai dari yang ukurannya hanya beberapa micrometer sampai ke belasan centimeter. Namun tahukah kamu jika berdasarkan penelitian genetik terbaru, jamur lebih dekat ke hewan daripada tumbuhan?

Alasan jamur lebih dekat ke hewan daripada ke tumbuhan adalah jamur memiliki protein yang mirip dengan protein hewani, dinding sel jamur terbuat dari chitin yang juga ada pada serangga, dan terakhir jamur memiliki lanosterol yang juga terdapat pada hewan tapi tidak pada tumbuhan manapun.

Kerajaan jamur tak hanya unik namun juga menyimpan banyak misteri, pasalnya diperkirakan ada sekitar 1,5 – 5 juta spesies jamur dan baru 5% saja yang berhasil diklasifikasi. Berikut adalah beberapa spesies jamur yang unik dan menakjubkan:

 

Bitter Oyster (Panellus stipticus)

Panellus stipticus adalah salah satu dari lusinan jamur yang bisa berpendar dalam gelap. Jamur ini tersebar banyak di Amerika Utara, Asia, Eropa, dan Australia. Uniknya hanya jamur di bagian Amerika Utara pesisir timur saja yang bisa berpendar, di Amerika Utara bagian barat justru tidak.

Bitter Oyster (Panellus stipticus)

Photograph by Ylem

 

Blue Milk Mushroom (Lactarius indigo)

Lactarus indigo tumbuh di Amerika Utara bagian timur, Asia Timur dan Amerika Tengah. Tumbuh di hutan yang gelap dan lembab. Warna indigo atau ungu pada jamur ini lama-kelamaan bisa berubah menjadi hijau jika terekspos udara kering. Uniknya jamur ini bisa dimakan dan dijualbelikan di pasar-pasar di Meksiko dan Cina.

Blue Milk Mushroom (Lactarius indigo)

Photograph by Dan Molter

 

Rounded Earthstar (Geastrum saccatum)

Jamur Geastrum saccatum tumbuh banyak di Amerika Utara dan Eropa. Tumbuh di kayu lapuk, tidak bisa dimakan karena rasanya pahit.

Rounded Earthstar (Geastrum saccatum)

Photograph by JJ Harrison

 

Violet Coral (Clavaria zollingeri)

Jamur Clavaria zollingeri sering juga disebut jamur coral ungu karena bentuknya mirip coral laut. Tersebar rata di berbagai belahan dunia.

Violet Coral (Clavaria zollingeri)

Photograph by Dan Molter

 

Coral Fungi (Clavulinopsis corallinorosacea)

Jamur clavariaceae ini juga sering disebut sebagai jamur coral karena kemiripannya dengan coral laut hanya saja warnanya oranye cerah. Banyak tumbuh di hutan-hutan diberbagai belahan dunia.

Coral Fungi (Clavulinopsis corallinorosacea)

Photograph by JJ Harrison

 

Fly Agaric (Amanita muscaria)

Jamur Amanita muscaria yang sering muncul di film, buku ilustrasi, dan kartun ini adalah termasuk golongan jamur beracun. Walaupun beracun, jamur ini bisa dimakan setelah dimasak dengan benar. Racun utama dari jamur ini adalah dapat menyebabkan halusinasi. Jamur ini banyak tumbuh di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.

Fly Agaric (Amanita muscaria)

Photograph by JJ Harrison

 

The Black Morel (Morchella conica)

Jamur Morchella conica memiliki tubuh yang mirip dengan sarang lebah. Jamur ini dapat dimakan dan sering menjadi hidangan dalam masakan ala Perancis. Walaupun bentuknya aneh jamur ini diincar banyak orang karena kelezatannya.

The Black Morel (Morchella conica)

Photograph by Beentree

 

Pixie’s Parasol (Mycena interrupta)

Jamur Mycena interrupta banyak tumbuh di Australia, Selandia Baru, Caledonia Baru, dan Cile. Jamur ini unik karena memiliki warna biru cyan yang terang.

Pixie’s Parasol (Mycena interrupta)

Photograph by JJ Harrison

 

Caesar’s Mushroom (Amanita caesarea)

Jamur Amanita caesarea disebut juga sebagai Jamur Kaisar karena jamur ini menjadi makanan favorit para penguasa kekaisaran Romawi zaman dulu.

Caesar’s Mushroom (Amanita caesarea)

Photograph by Dan Molter

 

Drayd’s Saddle (Polyporus squamosus)

Jamur Polyporus squamosus tersebar di Amerika Utara, Australia, Asia dan Eropa. Jamur ini disebut juga sebagai Dryad’s Saddle yang mana berasal dari sebuah cerita mitologi Yunani bahwa ada makhluk yang disebut Dryads mampu mengunakan jamur ini sebagai kendaraannya.

Drayd’s Saddle (Polyporus squamosus)

Photograph by Dan Molter

 

Anemone Stinkhorn (Aseroe rubra)

Jamur Aseroe rubra ini memiliki kemiripan dengan bintang laut. Keunikan jamur ini adalah ia mengeluarkan bau busuk untuk menarik lalat yang mana lalat tersebut dimanfaatkan untuk membantu menyebarkan spora jamur.

Anemone Stinkhorn (Aseroe rubra)

Photograph by Mike Young

 

Elegant Sunburst Lichen (Xanthoria elegans)

Jamur Xanthoria elegans adalah jamur yang sering tumbuh di batu. Jamur ini sering tumbuh ditempat burung bertengger. Usia jamur ini bisa mencapai puluhan tahun dengan tingkat rata-rata pertumbuhan 0,5 mm per tahun.

Elegant Sunburst Lichen (Xanthoria elegans)

Photograph by Hason Hollinger

 

Umber-Brown Puffball (Lycoperdon umbrinum)

Jamur Lycoperdon umbrinum banyak tumbuh di Cina, Eropa, dan Amerika Utara. Jamur ini menyebar menggunakan spora, yang mana spora tersebut tidak berada pada pinggiran tubuhnya melainkan berada di dalam tubuhnya yang akan dikeluarkan ketika spora tersebut sudah matang.

Umber-Brown Puffball (Lycoperdon umbrinum)

Photograph by Michael Maggs

 

The Wrinkled Peach (Rhodotus palmatus)

Jamur Rhodotus banyak tumbuh di Amerika Utara pesisir timur, Afrika Utara, Eropa, dan Asia. Jamur ini mirip dengan kelopak bunga mawar. Sayangnya jamur ini populasinya mulai menurun terutama di Eropa sehingga masuk dalam kategori jamur yang terancam punah.

The Wrinkled Peach (Rhodotus palmatus)

Photograph by Dan Molter

 

Golden Jelly Fungus (Tremella mesenterica)

Jamur Tremella mesenterica yang unik dan berwarna emas ini sering tumbuh di pohon yang patah atau tumbang dan banyak ditemui di hutan di Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara dan Selatan. Jamur ini bisa dimakan walaupun rasanya hambar. Peneliti banyak tertarik pada jamur ini karena jamur ini mampu memproduksi karbohidrat.

Golden Jelly Fungus (Tremella mesenterica)

Photograph by JJ Harrison

 

Via: Twistedsifter, Wikipedia, io9

Dukung Mobgenic

Jadilah bagian dari komunitas kreator dan dukung Mobgenic untuk bisa tetap berbagi artikel yang menarik dengan memberikan donasi.

*Donasi melalui aplikasi Saweria

Share.

Leave A Reply