Mungkin banyak yang belum mengetahui jika ada kulit pohon yang berperan penting dalam pembuatan bola kriket, shuttle cock, bola bisbol, komponen mesin dan wine. Konon, kulit pohon ini juga bisa sangat berguna di angkasa luar. Uniknya, kulit pohon mengagumkan ini dapat memenuhi semua kebutuhan itu tanpa harus ditebang pohonnya. Di suatu tempat, kulit pohon ini bahkan sudah digunakan oleh para nelayan sebagai pelampung jala, lebih dari seribu tahun lamanya.

Kulit pohon ini yang kemudian dikenal orang sebagai Gabus (atau Cork, istilah dalam bahasa Inggris). Gabus adalah lapisan luar yang dihasilkan dari kulit pohon Ek Gabus. Pohon Ek Gabus dikenal tidak tanggung-tanggung dalam menghasilkan kulit pohon yang berkualitas.

 

manfaat pohon gabus 10

Photograph by Júlio Gaspar Reis on Flickr

 

pohon gabus 2

Photograph by Majorshots on Flickr

 

kulit pohon gabus 2

Photograph by fleeting glimpse2009 on Flickr

 

pohon gabus 1

Photograph by Lord Wellington1815 on Flickr

 

manfaat pohon gabus 8

Photograph by pegasus.one on Flickr

 

Pohon Ek Gabus tidak pernah berhenti menghasilkan lapisan kulit hingga setebal 25 sentimeter, jika tidak dipanen. Kulit yang tebal ini juga berfungsi sebagai mantel untuk melindungi pohon dari panas, dingin, dan kebakaran hutan. Apabila kulit Ek Gabus dipanen, lapisan baru akan tumbuh terus dalam waktu kira-kira sepuluh tahun.

Portugal dikenal sebagai negara penghasil gabus terbesar di dunia dengan prosentase 55 persen, kemudian Spanyol menyumbang kira-kira 30 persen dan negara-negara lain seperti Aljazair, Perancis, Italia, Maroko dan Tunisia memproduksi 15 persen gabus dunia. Pohon Ek Gabus ini sebenarnya tumbuh di berbagai bagian dunia lainnya, namun untuk kebutuhan komersial pohon Ek Gabus utamanya berasal dari kawasan Mediterania, di mana Ek Gabus tumbuh secara alami.

 

manfaat pohon gabus 6

Photograph by bgblogging on Flickr

 

manfaat pohon gabus 7

Photograph by Warl0rdPT on Flickr

 

manfaat pohon gabus 5

Photograph by btbuonvino on Flickr

 

manfaat pohon gabus 2

Photograph by jesusyluis on Flickr

 

Bangsa Romawi dan Yunani sudah lama mengetahui bahwa gabus cocok digunakan sebagai pelampung jala dan bahkan bisa dipakai sebagai sol sepatu yang cukup kuat dan nyaman. Kulit pohon Ek Gabus juga sangat cocok digunakan sebagai bantalan mesin, karena diketahui bahwa gabus sangat lentur pada suhu tinggi.

Gabus juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari panel penangkal panas pada beberapa pesawat ruang angkasa. Karena banyak orang menyukai penampilan dan sifatnya yang tahan panas, ubin yang terbuat dari gabus banyak dipakai orang memakainya untuk melapisi dinding dan lantai. Menurut sejumlah produsen peralatan olahraga, gabus juga sangat bagus untuk inti bola bisbol, shuttle cock atau gagang pancing. Gabus paling dikenal sebagai tutup botol pada wine dan sampanye.

 

kulit pohon gabus 7

Photograph by btbuonvino on Flickr

 

manfaat pohon gabus

Photograph by btbuonvino on Flickr

 

Di beberapa Negara seperti Portugal dan Spanyol, hutan Ek Gabus dikelola secara baik dan ini menunjukkan bahwa manusia pengelolanya bisa bekerja harmonis dengan alam. Mereka memanen hasilnya tanpa merusak kekayaannya. Pohon Ek Gabus yang sudah tua dan tidak produktif lagi bisa menjadi pohon peneduh bagi ternak yang merumput di bawahnya, serta membuat musim panas tidak terasa menyengat.

Beberapa spesies burung yang terancam punah, antara lain rajawali aquiline, elang bangkai hitam, dan bangau hitam, mengandalkan pohon Ek Gabus besar untuk bersarang. Iberian Lynx yang hampir punah juga menjadikan hutan Ek Gabus sebagai tempat terakhir untuk bertahan hidup.

Baru-baru ini, World Wildlife Fund menyatakan bahwa, kelangsungan hidup spesies lynx ini bergantung pada kemakmuran industry gabus di Spanyol dan Portugal. Jadi, bila suatu saat kamu melepaskan gabus dari sebotol wine, pikirkan sejenak tentang kehebatannya, karena tutup botol gabus pada wine adalah produk alam yang selalu tersedia selama ribuan tahun dan ramah lingkungan. Penggunaannya juga melindungi lingkungan, serta banyak manfaatnya bagi umat manusia.

 

kulit pohon gabus 5

Photograph by montuno on Flickr

 

kulit pohon gabus 4

Photograph by montuno on Flickr

 

kulit pohon gabus 3

Photograph by Mabacam on Flickr

 

panen pohon gabus 1

Photograph by rjime31 on Flickr

 

kulit pohon gabus 1

Photograph by jesusyluis on Flickr

 

Miguel Elena, direktur Institut Gabus yang berpusat di Extremadura, Spanyol mengatakan, ”Saya pernah melihat gabus dicabut dari botol yang berusia seratus tahun lebih, dan anggurnya masih tetap awet dan dalam kondisi baik. Menurut saya, gabus ini adalah sumbat yang paling ideal.” Untuk menghasilkan sumbat bermutu tinggi, Ek Gabus idealnya berusia 50 tahun, meskipun panen pertama dapat diperoleh 25 tahun setelah buah Ek ditanam.

Tentu saja tidak banyak orang yang mau berinvestasi untuk tanaman yang setelah 50 tahun baru menghasilkan keuntungan. Tidak ada industri mana pun di dunia ini yang mau menunggu selama itu untuk memperoleh laba. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh lembaga tersebut, jangka waktu hidup pohon Ek Gabus kurang lebih 200 tahun, dan ada yang bisa hidup lebih lama dari itu.

Gabus ideal bisa dipanen setidaknya setiap sembilan tahun sekali. Uni Eropa bersama pemerintah Spanyol terus menggalakkan penanaman Ek Gabus dengan memberikan subsidi kepada orang-orang yang mau menanamnya. Selama dua dekade terakhir, telah banyak riset yang dilakukan untuk memperoleh bibit unggul. Mereka terus mendorong negara-negara lain penghasil gabus untuk meningkatkan produksinya. Selama berabad-abad, panen dilakukan dengan kapak. Namun, kini telah diperkenalkan gergaji tangan yang kecil supaya kulit pohon tidak banyak terbuang percuma ketika dipanen.

Via: Kuriositas

Dukung Mobgenic

Jadilah bagian dari komunitas kreator dan dukung Mobgenic untuk bisa tetap berbagi artikel yang menarik dengan memberikan donasi.

*Donasi melalui aplikasi Saweria

Share.

1 Comment

Leave A Reply